
Banten sebagai daerah budaya dan pariwisata memiliki
beraneka ragam macam kesenian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Sampai
saat ini penggalian dan upaya pelestariannya masih terus dilakukan. Musik
daerah Banten tersebut di antaranya rampage bedug.
Pada
zaman daulu bedug merupakan alat komunikasi untuk menandai tibanya waktu shalat
bagi umat islam yang masih digunakan sampai sekarang. Demikian juga dengan
istilah seni bedug `atau disebut ngabedug atau ngadulag yang kemudian berubah
fungsi menjadi music permainan di kalangan masyarakat.
Sebelum
menjadi rampak bedug, pada awalnya dinamakan ngadu bedug, istilah ngadu bedug
berkembang di daerah Pandeglang. Berikut ini sekilas sejarah tentang ngadu
bedug.
Ketika
datangnya bulan suci ramadhan dan tibanya hari kemenangan atau idhul fitri para
pemuda atau masyarakat Pandeglang menyambutnya dengan suka cita, yaitu salah
satunya melalui permainan ngadu bedug. Ngadu bedug berawal dari salah satu
kampong menandai mulainya ngadu bedug dengan memukul bunyi bedug
sekeras-kerasnya supaya terdengar oleh kampung lain. Pukulan bedug pertama ini
kemudian dikenal dengan nama lagu atau pukulan nangtang. Kemudian kampong yang
di ajak ngadu tersebut merasa terpanggil maka dibalaslah tantangan tersebut dengan
memukul bedug yang keras pula sehingga terjadilah ngadu bedug sambil bedug
tersebut dipukul mendekati daerah lawan yang kemudian dikenal dengan sebutan
bedug nanjor, artinya bedug yang di pukul.
Pukulan
demi pukulan terus bergema dan tiap kampong yang mengadu tersebut saling
mendekat yang kemudian bertemu pada satu tempat. Saat inilah masa saling
memanas-manasi, saling ejek, sehingga yang tadinya ngadu bedug berubah menjadi
ngadu bedog (golok) dari kejadian inilah para tokoh masyarakat dan pejabat daerah
member saran guna tidak terjadi perkelahian dan seni ngadu bedugnya tetap ada
maka di ubah menjadi rampak bedug”
Rampak
bedug merupakan salah satu kesenian khas pandeglang yang didalamnya terdapat
unsur tari dan musik. Kata rampak mengandung arti serempak atau banyak, jadi
rampak bedug adalah seni bedug dengan menggunakan waditra berupa bedug dan
ditabuh secara serempak sehingga menghasilkan irama khas yang enak didengar.
Permainan rampak bedug mengutamakan kekompakan menabuh bedug dan kekompakan gerak
atau tari.
Saat
ini rampak bedug berkembang mengikuti kondisi zaman, bahkan kesenian ini sampai
saat ini dikenal di Nusantara dan mancanegara. Pelastarian rampak bedug daoat
dikolaborasi dan dimodifikasi dengan kesenian lain, baik yang tradisional
maupun yang konvensional atau modern. Bahkan saat ini rampak bedug Pandeglang
dapat di pelajari secara formal di sekolah dengan adanya notasi bedug hasil
kreativitas seniman Pandeglang yang mengadaptasi dari notasi gendang.
Rampak
bedug dapat dikatakan sebagai pengembangan dari seni ngabedug atau ngadulag
sebab baik pukulan irama, gerakan pemukul, dan
pakaiannya sudah berubah atau sudah dimodifikasi. Bahkan sekarang seni
rampak bedug bukan hanya dimainkan dibulan ramadhan tapi dimainkan juga secara
professional pada acara-acara seperti hajatan, peresmian, peringatan hari
besar, dan event-event nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar