
Mendengar
air compressor mungkin yang langsung terbayang adalah tukang tambal ban di
pinggir jalan, memang air compressor yang paling sering kita temui adalah yang
seperti kita lihat di tempat tukang tambal ban, padahal sangat banyak
jenis-jenis air compressor.
Ada
baiknya kita mengenal sedikit tentang jenis-jenis air compressor sehingga
ketika nanti kita memerlukannya kita dapat membeli sesuai dengan kebutuhan.
Sering
terjadi salah pengertian tentang air compressor, yaitu semakin besar ukuran air
compressor semakin tinggi tekanannya, padahal tidak demikian, yang benar adalah
semakin besar air compressor, semakin tinggi kecepatan pengisian udara ke tanki
(air delivery/debit udara yang dihasilkan pompa) hal ini juga mengakibatkan semakin
cepat peningkatan tekanan dalam tanki.
Hal
ini yang harus kita perhatikan ketika kita memilih air compressor selain
tekanan maximum yang dihasilkan air compressor. Kiranya tidak perlu dituliskan
sejarah air compressor dari masa lalu, langsung saja kita menuju jenis-jenis
air compressor yang ada dengan teknologi saat ini.
Secara
umum air compressor dapat dikelompokkan menjadi :
A.
Air compressor mini
B.
Air compressor direct driven
C.
Air compressor belt driven
D.
Air compressor screw
Walaupun
mungkin masih ada jenis-jenis air compressor lain, seperti centrifugal air
compressor dan lainnya, tetapi yang paling umum digunakan adalah jenis-jenis
seperti diatas.
- Air compressor mini
Ada beberapa macam air compressor jenis ini, pada
intinya air compressor mini tidak menggunakan tabung tekanan, jadi bentuknya
mini dan bekerja hanya menghasilkan tiupan udara.
- Air compressor direct driven
System dari air compressor ini adalah direct driven,
yaitu motor penggerak langsung terkoneksi dengan pompa udara. Jadi jumlah
putaran motor penggerak (rpm) otomatis sama dengan kecepatan pompa udara.
Biasa pada jenis air compressor model direct driven
menggunakan motor dengan kecepatan sekitar 2.850 rpm dan menggunakan system
single piston pada pompa udara.
Kelebihan air compressor jenis ini adalah kecepatan
pengisian (air delivery) yang cukup tinggi karena pompa udara diputar dengan
kecepatan sekitar 2.850 rpm.
Kekurangan jenis air compressor ini adalah suara
yang dihasilkan cukup keras, karena hasil dari putaran tinggi pompa udara, juga
lebih banyak menghasilkan air di dalam tanki tekanan.
- Air compressor belt driven
Sesuai dengan namanya, air compressor ini
menggunakan system koneksi antara tenaga penggerak dan pompa udara menggunakan
vanbelt (v-belt) jenis ini yang sering dijumpai di tempat tukang tambal ban.
Tenaga penggerak dapat menggunakan elektromotor listrik atau mesin berbahan
bakar bensin atau solar.
Air compressor ini yang paling sering digunakan
dibanding dengan air compressor jenis lain, karena direkomendasikan menggunakan
penggerak dengan putaran sekitar 1500 rpm, mengakibatkan air compressor ini
lebih tahan lama dibandingkan dengan jenis direct driven.
Air compressor jenis ini direkomendasikan bekerja
selama 8 jam, apabila digunakan lebih dari 8 jam maka udara yg dihasilkan akan
lebih banyak mengandung air.
Air compressor ini dibagi lagi menjadi beberapa
jenis, yaitu :
- Single stage air compressor (working pressure 8 bar, maximum pressure 10 bar)
- Two stage air compressor (working pressure 12 bar, maximum pressure 14 bar)
- High pressure air compressor (working pressure up to 14 bar)
- Booster air compressor (air compressor tambahan agar tekanan dapat menjadi lebih tinggi)
Pada
setiap jenis type air compressor diatas masih dibagi lagi sesuai dengan air
delivery/debit udara yang dihasilkan.
- Air compressor screw
Air compressor jenis ini digunakan apabila ada
kebutuhan tekanan udara selama 24 jam nonstop, atau pengguna membutuhkan air
delivery/debit udara yang tinggi.
Kelebihan dari screw air compressor adalah udara
yang dihasilkan tidak banyak mengandung uap air, karena system dari air
compressor ini menggunakan screw yaitu dua buah ulir yang saling berputar dalam
memompa udara, air compressor jenis ini juga tidak menimbulkan suara bising.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar